Thursday, November 27, 2008

jauh-dekat


Klo diliat dari deket, foto ini klihatan kyk Albert Einstein.

Trus coba menjauh dari layar monitor, berdiri pada jarak 2 meter dari monitor. Fotonya akan terlihat kyk Marilyn Monroe.

money can't buy

Money can buy a house, but not a home.
Money can buy a bed, but not sleep.
Money can buy a clock, but not time.
Money can buy a book, but not knowledge.
Money can buy food, but not an appetite.
Money can buy position, but not respect.
Money can buy blood, but not life.
Money can buy medicine, but not health.
Money can buy sex, but not love.
Money can buy insurance, but not safety.

membanggakan HP ayah masing2

Ada 2 orang anak kecil, berdebat, membanggakan hp bapak mereka. Seperti ini percakapan mereka.

Adi : "HP bapak ku udah 3.5G lho. Jadi video call ga putus-putus lagi."
Budi : "Masih 3.5G??, HP bapakku uda 4G. Bluetoothnya radius 5km."

Adi gak mau kalah,
Adi : "HP bapak ku tahan air."
Budi : "HP bapak ku tahan api."

kedua anak mulai aneh
Adi : "HP bapakku ada TVnya, bisa nonton."
Budi : "Pasti siaran lokal. HP bapakku banyak channelnya, soalnya pakai indovision,telkomvision, dan Astro."

Adi : "HP bapakku ada rodanya, kayak mobil gitu. Wekkkk..."
Budi : "Jangan bangga dulu, HP bapakku ada pomp bensinnya. pasti kalian isi bensin di HP bapakku.

Adi : "HP bapakku ada garasinya, kemarin aja masukin mobil ke HP bapak, bukan ke garasi."
Budi : "Lebih hebat lagi HP bapakku, ada ruang tamunya. Kemarin ada acara arisan, diadain di HP bapakku. wekkkkkk!!"

Adi : "HP bapakku bisa terbang, besok kami mau pergi ke Singapore, naek HPnya bapak."
Budi : "Ihhh, HP bapakku ada bandaranya. Aku yakin, kalian pasti mendarat diHP bapakku."

Adi : "HP bapakku pernah dapat juara nasional.Juara Catur"
Budi : "Nasional aja bangga!!, HPnya bapakku pernah juara internasional,juara olimpiade, angkat besi."

Adi : "Lebih hebat ya.. tapi HP bapakku juga dingin lho, ada ACnya."
Budi : "Grrrrrrrr... udah dulu ya di, kita tidur aja. besok pagi dilanjutin lagi, masih banyak kehebatan HP bapakku."

Padahal HP bapak kedua anak ini hanya Nokia 3315.

Wednesday, November 26, 2008

Cermin untuk Perbaikan Diri

Tidak ada seorang pun yang harus bertanggung jawab atas kehidupan kita. Karena apa yang kita lakukan, akibatnya harus kita tanggung sendiri. Ini adalah hukum sebab akibat, hukum kehidupan yang harus dihadapi oleh setiap orang.

Setiap pemikiran yang muncul dalam otak kita adalah milik kita. jadi apapun keputusan yang diambil untuk menghadapi perjalanan hidup ini adalah hasil pemikiran kita sendiri. Hal ini berarti kita bertanggung jawab terhadap akibat dari setiap keputusan tersebut. Namun karena perasaan yang dangkal, tidak terbuka terhadap kesalahan dan kelemahan diri sendiri, acapkali orang lain menjadi kambing hitam atas keputusan itu.

Menyalahkan Orang Lain
Kebiasaan menyalahkan orang lain bisa disamakan dengan kebiasaan orang FARISI. Mereka selalu merasa benar dan tidak ingin disalahkan. Mereka menganggap orang lain lebih rendah dari mereka dan kebenaran harus selalu datang dari mereka. Apabila kebenaran datang dari orang lain, mereka akan mengeluarkan manuver politik bahwa itu bukanlah kebenaran. Itu adalah bidaah, kebenaran palsu, kebohongan yang menyesatkan dan perbuatan setan. Sebab-sebab itulah yang nyata-nyata telah membuat Yesus tersalib di atas bukit Golgota.

Kebanyakan orang tidak mau mengakui kesalahan ataupun kelemahannya karena merasa malu. Takut dipandang hina, rendah dan dicap jelek oleh orang-orang di sekitarnya. Karena perasaan malu, tanpa sadar mereka telah mengambil jalan untuk membohongi diri sendiri dengan mengatakan kelemahan orang lain. Mereka tidak ingin disalahkan, tidak ingin dipandang rendah, serta tidak rela bila orang lain tahu kekurangan mereka. Karena sebab ini pula mereka harus jatuh dalam lubang luka-luka batin yang menyesakkan.

Mereka tidak tahu bahwa Tuhan sedang membuka jalan lewat penglihatan itu. Penglihatan akan kesalahan, atau kelemahan pada diri adalah cara Tuhan membuka hati kita untuk kembali menggali kebenaran hati nurani. Semua itu dibuka agar kita menyadari bahwa itu salah dan itu benar, sehingga dengan pertimbangan itu kita mampu melangkah tanpa ada takut atau khawatir. Rasa malu karena kesalahan dan kelemahan bukanlah barang berharga, bukan pula sesuatu yang harus disimpan.

Rasa malu untuk mengakui kesalahan dan kelemahan adalah racun bagi diri kita sendiri, karena suatu saat mungkin kita akan menderita dan mati karenanya.

Menyalahkan orang lain hanyalah tanda kelemahan bahwa kita tidak mampu menyadari diri kitalah yang salah. Hal itu juga pertanda penolakan seseorang atas kesadaran dari Tuhan untuk mengembangkan dan menggali kebenaran diri sendiri. Mereka lebih memilih kesadaran egois mereka yang merugikan daripada kesadaran yang datang dari Tuhan, dengan menyalahkan orang lain.

Perilaku ini harus ditanggung oleh orang yang melakukannya dan tidak orang lain yang mampu mempertobatkannya selain pertobatan dari dalam diri sendiri. dan jalan pertobatan itu hanya dapat dibayar dengan meminta maaf dan tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.

Cermin dari Orang Lain

Ada begitu banyak kejahatan, penyimpangan nilai-nilai dan norma, serta fakta-fakta yang diputar balikkan kebenarannya. Lalu dari semua peristiwa tersebut, para pelakunya harus menanggung akibat dari perbuatan mereka. Ada yang dihukum, dipenjara, dihukum gantung, ataupun dihukum mati oleh massa yang berang dengan perbuatan mereka.

Ada juga yang masih enak-enakan tidur diatas kasur empuk sambil berpikir untuk mendulang lebih banyak keinginannya dengan jalan diatas. Namun orang seperti itu di dalam hatinya tidak pernah ada kedamaian dan ketenangan. Karena apa yang mereka dapatkan berasal dari jalan yang tidak benar, dari jalan haram.

Semua yang terjadi di sekitar kita tidak terjadi secara kebetulan, tapi sudah ada yang mengatur. Tuhan tahu kelemahan dan kekurangan kita, lalu Ia memilih orang lain sebagai sarana untuk menyadarkan. Artinya apapun yang terjadi pada orang lain di sekitar kita adalah cermin bagi perilaku kita sendiri. Namun kesadaran kita seringkali tidak menangkap apa yang dimaksudkan Tuhan.

Kita lebih sering menganggap hal tersebut bukan urusan kita, tidak ada yang perlu dipusingkan ataupun dipelajari. Padahal pelajaran kebenaran atas hidup, pengetahuan tentang jalan Tuhan hanya bisa kita dapatkan lewat pengalaman sendiri dan juga lewat perbuatan orang lain.

Keburukan dan keteledoran perilaku orang lain haruslah menjadi pelajaran dan cermin bagi perilaku kita sendiri. Hindari menghakimi orang lain dengan mengatakan keburukan dan kejelekannya. Coba pikirkan; adakah gunanya bagimu?
Lebih baik diam dan perhatikan dengan seksama, pasti ada sesuatu maksud yang ingin Tuhan tunjukkan lewat perilaku orang lain itu.

Mungkin perilaku kita mulai menjurus ke arah yang kurang baik, sehingga kita diingatkan bahwa perilaku tersebut sebaiknya dihindari dan tidak dilakukan. Begitu juga hal-hal yang terjadi di seluruh dunia, apa yang tidak baik dan akibatnya merugikan banyak orang, adalah bukan jalan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Semua pikiran, perasaan dan perilaku orang lain adalah cermin bagi pikiran, perasaan dan perilaku kita sendiri. Setiap orang adalah guru bagi kemajuan diri kita sendiri, karena dari mereka, kita belajar tentang hidup, tentang baik dan buruk, tentang yang benar dan yang salah, tentang mengikuti suara hati dan menghindari rasa malu yang merugikan. Sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk memandang tinggi atau rendah orang lain, melainkan semua adalah guru bagi perkembangan mental, jiwa dan kesadaran kita menuju muara keabadian, rumah Tuhan.

Monday, November 24, 2008

why cant he tell me ?

> > this is a GUY TALKING...
> > > > ITS 7TH GRADE...
> > > > > > I stared at the girl next to me...She was my so called 'best friend'... I
> > stared at her... Long, silky hair... And I wished she was mine... But she
> > didn't notice me like that... I knew it... After class she walked up to me
> > and asked me for the notes she had missed the day before... And I handed
> > them to her... She said 'thanks'... And gave me a kiss on the cheek... I
> > wanted to tell her... I want her to know that I don't want to be 'just
> > friends'... I love her but I'm too shy to tell her... And I don't know
> > why...
> > > > > > > > > > > >
IT'S JUNIOR YEAR...
> > > > > > My phone rang... On the other end it was her... She was in tears... Mumbling
> > on and on about how her love had broken her heart... She asked me to come
> > over because she didn't want to be alone... So I did... As I sat next to her
> > on the sofa... I stared at her soft eyes... Wishing she was mine... After 2
> > hours... A Drew Barrymore movie... And 3 bags of chips... She decided to go
> > to sleep... She looked at me.. Said 'thanks' and gave me a kiss on the
> > cheek... I wanted to tell her... I want her to know... That I don't want to
> > be 'just friends'... I love her but I'm too shy to tell her... And I don't
> > know why...
> > > > > > > > > > > > IT'S SENIOR YEAR...
> > > > > > The day before prom... She walked to my locker... 'My date is sick' she
> > said... He's not going to go... Well... I didn't have a date and in 7th
> > grade... We made a promise that if neither of us had dates... We'd go
> > together just as 'best friends'... And so we did...
> > > > > > > > > > > > IT'S PROM NIGHT...
> > > > > > After everything was over with... I was standing at her front door step... I
> > stared at her ... She smiled at me... I wanted her to be mine... But she
> > doesn't think of me like that... And I know it... Then she said 'I had the
> > best time... Thanks!'... And she gave me a kiss on the cheek... I wanted to
> > tell her... I wanted her to know that I don't want to be 'just friends'... I
> > love her but I'm just too shy... And I don't know why...
> > > > > > > > > > > > IT'S GRADUATION DAY...
> > > > > > A day passed... And then a week... And then a month... Before I could
> > blink... It was graduation day... I watched her... Perfect body... Floated
> > like an angel up on stage to get her diploma... I wanted her to be mine...
> > But she doesn't think of me that way... And I know it... Before everyone
> > went home... She came to me in her smock and hat... And cried as I hugged
> > her... Then she lifted her head from my shoulders and said 'you're my best
> > friend'... 'Thanks!'... And gave me a kiss on the cheek... I wanted to tell
> > her.. I wanted her to know that I wanted to be more than 'just friends'... I
> > love her but I'm too shy... And I don't know why...
> > > > > > > > > > > > IT'S A FEW YEARS LATER...
> > > > > > Now I sit in the pews of the church... A church that she is getting married
> > in now... I watched her say 'I do' an drive off to her new life... Married
> > to another man... I wanted her to be mine... But she didn't see me like
> > that... And I knew it... But before she drove away... She came to me and
> > said 'You came!... Thanks!'... And she kissed me on the cheek... I wanted to
> > tell her... I wantd her to know that I didn't want to be 'just friends'... I
> > love her but I'm just too shy... And I don't know why...
> > > > > > > > > > > > YEARS PASSED...
> > > > > > I looked down at the coffin of a girl who used to be my 'best friend'... At
> > the service they read a diary entry she had wrote in her high school
> > years... This is what it said... 'I stare at him... Wishing he was mine...
> > But he doesn't notice me like that... And I know it... I wanted to tell
> > him... I wanted him to know... That I don't want to be 'just friends'... I
> > love him but I'm just too shy... And I don't know why... I wish he would
> > tell me he loved me'... I wish I did too... I thought to myself and I
> > cried...